Rabu, 14 Maret 2012

Cara Mengatasi Batuk Pada Anak


Batuk merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada anak, Sebenarnya batuk merupakan refleks tubuh untuk membantu membersihkan jalannya nafas. Namun demikian, pada kondisi tertentu, batuk butuh ditangani secara medis. Mengamati ciri dan jenis batuk akan membantu Anda mengidentifikasi, apakah batuk anak anak termasuk dalam kategori batuk biasa atau batuk yang perlu dikhawatirkan dan berbahaya. Beberapa jenis batuk dan penyebabnya :
  • Batuk Sesak
Gejala batuk sesak yaitu : batuknya melengking, kering, biasanya sering mulai pada pertengahan malam, suara batuknya tidak seperti batuk biasanya, melainkan lebih seperti gonggongan anjing laut. Suara yang timbul adalah akibat dari pembengkakan di sekitar pita suara (pangkal tenggorokan) dan batang tenggorokan. Gejala lain,pada awalnya anak Anda mungkin
demam ringan gejala seperti sesak atau pilek selama beberapa hari, suara menjadi serak dan berat yang terjadi sepanjang hari dan akan lebih buruk pada malam hari ketika anak atau bayi Anda menangis.
Penyebab Batuk Sesak
Penyakit ini sering disebabkan oleh virus parainfluenza. Kadang-kadang oleh virus respiratory syncytial atau berbagai virus pernafasan lainnya. Biasanya penyakit ini tidak memperlihatkan gejala demam. Kerongkongan dan tenggorokan akan membengkak sehingga salurannya menyempit. Banykan ditemui pada anak-anak usia 6 bulan sampai 3 tahun.
Cara Mengatasi Batuk Sesak
Dalam kebanyakan kasus, langkah-langkah perawatan sendiri di rumah dapat mempercepat pemulihan anak Anda, sehingga perawatan lebih intensif jarang diperlukan. Sementara itu, anak Anda akan tetap nyaman dengan beberapa langkah sederhana:
  1. Hadapi dengan tenang dan buat anak Anda tenang. Ajak ia duduk, membaca buku atau bermain dengan permainan yang tidak melelahkan. Menangis hanya membuatnya lebih sulit bernafas.
  2. Melembabkan udara. Gunakan humidifier di kamar tidur anak Anda atau bawa anak Anda untuk bernafas dalam udara lembab di kamar mandi yang beruap hangat selama 10 menit.
  3. Buatlah suasana segar dan sejuk. Terkadang bernafas dengan udara segar dan sejuk bisa membantu mengatasi sesak. Bukalah jendela atau hidupkan alat pelembab ruangan. Jika udara di luar rumah lebih dingin, bungkuslah anak Anda dalam selimut dan berjalanlah di luar selama beberapa menit.
  4. Pertahankan anak Anda dalam posisi tegak lurus. Duduk tegak dapat membuatnya bernafas lebih mudah.
  5. Tawarkan minuman. Untuk bayi, Anda bisa memberikan ASI atau formula yang biasa diminumnya. Untuk anak-anak, sup atau buah dingin segar dapat membantu.
  6. Usahakan anak Anda untuk beristirahat. Tidur dapat membantu anak Anda melawan infeksi.
  7. Tidurlah di dekat anak Anda atau bahkan di kamar yang sama, sehingga Anda dapat mengambil tindakan cepat jika gejala anak Anda menjadi parah.
  • Batuk Akibat GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)
Batuknya berbunyi seperti decitan dan bersifat garing. Biasanya terjadi setelah si kecil makan dan sekali batuk, bayi atau anak Anda akan sulit berhenti. Batuk inipun akan bertambah parah jika si kecil berbaring. Jika bayi Anda menderita GERD, maka dia akan rewel dan bisa sesekali muntah.
Penyebab Batuk Akibat GERD
GERD (gastroesophageal reflux disease) sebenarnya disebabkan oleh lemahnya pita otot yang berada di antara esophagus dan perut. Ini selanjutnya akan membuat cairan yang seharusnya masuk ke dalam perut, malah mengalir kembali ke atas. Bahkan terkadang cairan ini bisa masuk ke paru-paru anak Anda dan menimbulkan batuk kronis.
Cara Mengatasi Batuk Akibat GERD
  1. Dudukkan bayi atau anak Anda selama sekitar 30 menit setiap kali sesudah makan.
  2. Tinggikan bantalnya ketika ia tidur.
  3. Untuk anak-anak, sebaiknya mereka berhenti dulu mengkonsumsi makanan seperti soda, coklat, permen, jeruk dan tomat.
  4. Jika penyakitnya berlanjut hingga lebih dari 2 minggu, segera bawa ke dokter.
  • Batuk Kering (Pertussis)
Gejala Batuk Yang Disebabkan Batuk Kering
Batuknya kering dan sangat panjang. Ketika si kecil batuk, dalam sekali nafas ia bisa batuk lebih dari 20 kali. Dan ketika ia menarik nafas, biasanya Anda bisa mendengar suara melengking tinggi.
Sebelum batuknya parah, biasanya anak Anda akan menampakkan gejala-gejala flu, tapi tanpa disertai demam.
Penyebab Batuk Kering (Pertussis)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang sangat mudah menyebar, yang menyerang tenggorokan serta paru-paru.
Cara Mengatasi Batuk Kering (Pertussis)
Penyakit ini biasanya diobati menggunakan antibiotik. Hubungi dokter Anda. Terkadang, bayi Anda juga harus dirawat untuk menyedot cairan yang menyumbat tenggorokannya. Pada banyak kasus, batuk ini bisa berlangsung hingga bermingu-minggu bahkan berbulan-bulan.
Cara mencegah batuk pada anak :
  • ASI adalah sumber imunitas yang sangat penting untuk bayi. Survey membuktikan, bayi yang mendapatkan ASI dari ibunya akan lebih tahan terhadap infeksi.
  • Jangan terlalu sering/gampang memberikan antibiotik pada si kecil. Seringkali infeksi yang menyerang si kecil (dalam hal ini batuk-pilek) hanyalah infeksi virus yang akan sembuh sendiri tanpa antibiotik.
  • Sangat dimengerti jika seorang ibu begitu ingin anaknya cepat sembuh. Tapi itu bukan berarti “tidak mempercayai” dokter A dan besoknya diperiksakan ke dokter B, dan malamnya pindah ke dokter C. Itu justru akan mengacaukan pengobatan. Akan lebih baik jika ibu memiliki dokter yang dipercaya, sehingga tahu betul individualisasi pengobatan untuk anak ibu.
  • Tingkatkan daya tahan tubuh si kecil dengan memberinya makanan bergizi dan susu dan juga suplemen vitamin.
Kapan Harus Menghubungi Dokter Anak?
Kebanyakan batuk pada anak tidak perlu dikhawatirkan. Namun konsultasikan dengan dokter jika anak anda:
  • Sulit bernapas
  • Bernapas lebih cepat dari biasanya
  • Bibir, wajah atau lidah berwarna kebiruan
  • Demam tinggi (terutama pada bayi atau keadaan hidung berair; hubungi dokter anak anda jika bayi di bawah usia 3 bulan mengalami demam)
  • Bayi (usia 3 bulan atau kurang) yang batuk lebih dari beberapa jam
  • Bunyi keras ketika bernapas setelah batuk
  • Batuk berdarah
  • Terdengar suara nyaring ketika menarik napas
  • Berbunyi ketika menghembuskan napas (kecuali anda telah mengetahui cara mengontrol asma dari dokter anak anda)
  • Terlihat lesu dan kesakitan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar