Rabu, 14 Maret 2012

Tips Memperlancar ASI


Bagi ibu yang menyusui bayi, kelancaran asi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan bayi. ASI eksklusif tanpa pendamping ASI disarankan diberikan sampai dengan usia bayi menginjak usia enam bulan. Tetapi tidak sedikit ibu yang kecewa karena ternyata ASI yang keluar tidak selancar seperti yang diharapkan.
Sebenarnya banyak hal yang mempengaruhi produksi ASI. Produksi dan pengeluaran ASI dalam tubuh dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin.

Prolaktin mempengaruhi jumlah produksi ASI. Sedangkan oksitosin mempengaruhi proses pengeluaran ASI. Prolaktin biasanya berkaitan dengan nutrisi dari ibu. Maka, kalau asupan nutrisinya baik, prolaktin yang dihasilkan tubuh pun meningkat sehingga ASI yang dihasilkan juga banyak.

Walaupun banyak produksi ASI, sayang kalau tidak bisa dikeluarkan dari tubuh. Untuk mengeluarkan ASI dibutuhkan hormon oksitosin yang bekerjanya tergantung pada proses hisapan dari puting susu. Semakin puting sering dihisap oleh mulut bayi, hormon oksitosin yang dihasilkan semakin banyak, sehingga susu yang keluar pun banyak.
Hormon oksitosin ini sering dijuluki sebagai hormon kasih sayang. Sebab, kadarnya sangat dipengaruhi oleh suasana hati, rasa bahagia, rasa dicintai, rasa aman, tenang, dan relaks.
Jika kedua hormon ini bekerja maksimal, ASI akan keluar dengan lancar. Kalau ASI tidak lancar, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai berikut:
Penuhi kebutuhan nutrisi.
Sebaiknya pada masa menyusui, ibu mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gizi yang baik dan seimbang. Sebab hal ini bisa memperlancar dan memperbanyak produksi ASI.
Hindari pemberian susu formula.
Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atau takut anak tidak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal
pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.

Hilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami, misalnya stres karena beban kerja yang terlalu berat di kantor atau masalah lain. Semakin stres, semakin berkurang produksi ASI. Faktor kejiwaan ini tidak hanya akan berpengaruh terhadap si ibu tapi juga bayinya karena konsumsi ASI menjadi berkurang.
Tingkatkan frekuensi menyusui/memompa/memeras ASI. Semakin sering bayi menghisap ASI, produksi air susu makin banyak. Jika ibu bekerja, sebaiknya mereka memerah ASI sebelum pergi ke tempat kerja.
Lakukanlah perawatan payudara secara teratur dengan pemijatan sendiri, dan kompres dengan air hangat dan air dingin secara bergantian.
Bila salah satu payudara ketersediaan ASI-nya telah habis ketika menyusui, gantilah ke payudara yang satunya lagi, agar  kedua payudara aktif memproduksi ASI
Hindari penggunaan DOT, empeng, dkk
Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot ! Saat ibu memberikan dg dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING (nipple confusion). Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola (bag. gelap di sekitar puting payudara) ibu masuk ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi tidak mau menyusu langsung dari payudara karena ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja dotnya, susu langsung keluar. Karena itu hindari penggunaan dot dsbnya.

Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui
Jika makin sering diminta (disusui/diperas/dipompa) maka makin banyak yg ASI yg diproduksi. Makin sering dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.

Dukungan dari ayah juga sangat menentukan, terutama untuk menenangkan dan memberi dukungan kepada ibu. Karena itu, peran ayah sangat diperlukan guna mendukung ibu untuk terus memberikan ASI kepada bayinya. Dukungan semacam ini akan membuat ibu menjadi lebih tenang secara psikologis sehingga produksi ASI-nya juga melimpah.
Konsumsi jenis herbal tertentu seperti daun katuk, dipercayaa bisa menjadi salah satu cara untuk melancarkan ASI. Sekarang ini banyak sekali suplemen yang mengandung bahan herbal yang dapat memperlancar ASI. Jika ragu memilih  jenis suplemen yang mana, Anda bisa berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar