“Dan ketika Ibrahim berkata ‘Ya
Allah perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati?’ Allah
berfirman ‘Apakah kamu tidak percaya?’ Ibrahim menjawab ‘Bahkan akan tetapi
agar hatiku tetapi agar tenang hatiku..’.”
. Dalam Islam yg termasuk dalam perkara akidah adl mempercayai hari kebangkitan
atau mungkin lbh dikenal dgn judgment day alias hari pembalasan. Allah
akan membangkitkan tulang-tulang manusia yg berserakan di dalam perut bumi
kembali menjadi tubuh yg utuh berselimut daging dan terbungkus kulit utk
mempertanggungjawabkan amal perbuatannya di dunia. I?tiqad atau kepercayaan ini
berlandaskan pada beberapa ayat dalam Alquran yg menjelaskan kuasa Allah dalam
menghidupkan dan mematikan makhluq-makhluq-Nya. Di antaranya kisah
penyembelihan sapi betina dalam surah Al-Baqarah yg nantinya sebagai media utk
membangkitkan seorang Yahudi yg dibunuh tanpa diketahui pelakunya juga kisah
seorang musafir yg masuk pada satu desa yg sudah musnah lalu Allah
mengembalikan desa itu seperti sedia kala begitu pula kisah Nabi Ibrahim as yg
tersebut di atas. Sebagai seorang muslim yg sudah menyatakan percaya kepada
enam rukun iman yaitu percaya pada keberadaan Allah malaikat kitab-kitab suci
para nabi dan rasul-Nya taqdir dan juga hari akhir maka tentu saja ia harus
mempercayai kebangkitan manusia pada hari akhir tersebut. Kalau kemudian
kalangan materialis dan atheis mengingkari hari akhir tidak lain dan tidak
bukan krn hari itu belum terjadi. Namun ketika Alquran menyebutkan
peristiwa-peristiwa pembangkitan yg terjadi sebelum hari akhir maka hati dan
pikiran yg jernih akan mengakui kekuasaan Allah dalam membangkitkan yg mati dan
juga mengakui keberadaan hari akhir yg diberitakan oleh Rasulullah saw. Tak
bisa dipungkiri kalau kemudian umat Islam yg meskipun jumlahnya lbh dari satu
milyar ternyata kebanyakan dari mereka terkungkung pada pemikiran ala atheis
dan materialis yg menyangka bahwa manusia hanya hidup sekali dan mati sekali.
Meskipun dari mulut-mulut mereka mengakui keberadaan hari akhir yg merupakan
salah satu rukun iman yg harus diyakini namun sayangnya perilaku mereka mengindikasikan
bahwa mereka tidak pernah memikirkan apa yg mestinya hendak mereka siapkan utk
hari kebangkitan mereka kembali. Suatu ketika Rasulullah saw ditanya “Kapan
hari kiamat?” Rasulullah aw menjawab “Apa yg kamu persiapkan untuknya?”
Alih-alih menjawab bahwa jawaban dari pertanyaan tersebut hanya pada Sang
Pencipta hari kiamat Rasulullah saw malah mengingatkan si penanya dgn
pertanyaan balik tentang apa yg harus disiapkan utk menyambut hari itu. Kembali
kepada kisah Nabi Ibrahim as ketika beliau meminta Allah Ta?ala utk menunjukkan
kepadanya bagaimana cara Allah menghidupkan makhluk yg sudah mati. Lalu
kelanjutan dari ayat di atas adl perintah Allah kepada Nabi Ibrahim utk mencari
empat ekor burung dan mencincangnya menjadi beberapa potong lalu potongan-potongan
tubuh burung tadi diletakkan pada beberapa bukit yg berbeda-beda lalu Allah
memerintahkan beliau utk memanggil empat burung tadi dan dgn ajaib empat burung
tadi terbang dari bukit-bukit itu menuju Nabi Ibrahim dalam keadaan hidup.
Begitu mudahnya Allah menghidupkan yg mati lalu apa yg hendak kita siapkan jika
kita dihidupkan lagi dari kematian seperti burung-burung itu? Al-Islam - Pusat
Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar