Manfaat Bawang Putih – bagi kesehatan bawang putih bisa membuat kita sehat, selain manfaatnya dari untuk kesehatan, kecantikan wajah, menghilangkan jerawat,
serta menghaluskan kulit dan lain sebagainya banyak sekali manfaat dari
bawang putih dapur ini selain dari bahan Resep Kue, nah pada kali ini
setelah lama gak update Fitri ingin mengajak para pembaca semua
mengetahui apa Manfaat Bawang Putih yang selama ini tidak terpikirkan tersebut.
berikut bisa dibaca apa saja Manfaat Bawang Putih tersebut.
Bawang putih mengandung banyak zat gizi. Tanaman ini berfungsi menjaga kesehatan dan menangkal penyakit, mulai dari cacingan sampai kanker, serta penyakit degeneratif lain. Manfaat lain meningkatkan daya ingat dan kekebalan tubuh, serta mencegah penuaan dini.
Reputasi bawang putih sebagai salah satu komponen penting dalam bumbu berbagai masakan dan obat penyembuh berbagai penyakit, sudah dikenal luas di seantero dunia. Bawang putih merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat penting di Indonesia.
Hampir semua masakan tradisional Indonesia menggunakan bawang putih sebagai salah satu komponennya yaitu sebagai bumbu dan penyedap makanan. Orang tua zaman dahulu suka mengunyah 1-2 siung bawang putih setiap hari untuk menjaga stamina dan kesehatannya.
Walaupun bawang putih sudah dikenal luas di Indonesia, sesungguhnya tanaman ini bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Bawang putih berasal dari Asia Tengah, yaitu Jepang dan China. Dari kedua negara subtropis tersebut, bawang putih menyebar ke seluruh Asia, Eropa, dan akhirnya ke seluruh dunia.
Umbi bawang putih terdiri dari beberapa siung (3-12 siung) yang bergerombol menjadi satu membentuk umbi besar, berwarna putih dan berbentuk mirip gasing. Sebutan untuk bawang putih sangat beragam, yaitu garlic (Inggris), knoflook (Jerman), suan (Cina), pil (Korea), ninniku (Jepang), aglio (Italia), thoam (Arab), ajo (Spanyol).
Di Indonesia, bawang putih juga dikenal dengan beberapa nama daerah, seperti bawang bodas (Sunda), bhabang pote (Madura), dasun putih (Minang), bawang pulak (Tarakan), lasuna moputih (Minahasa), pia moputi (Gorontalo), lasuna kebo (Makassar), bawa de are (Halmahera), bawa bodudo (Ternate), bawa fiufer (Papua), lasuna (Karo), kesuna (Bali).
Sejak Zaman Baheula
Bawang putih mempunyai nama Latin Allium sativum Linn. Kata All berarti berbau tidak sedap dan sativum berarti dibudidayakan. Sebutan sativum untuk membedakannya dengan bawang jenis lain yang tumbuh liar, yaitu Allium longicurpis Regel.
Keluarga atau genus Allium sebenarnva ada sekitar 500 jenis. Lebih dari 250 jenis diantaranya termasuk bawang-bawangan. Tanaman bawang putih bisa ditemukan dalam bentuk terna (bergerombol), tumbuh tegak, dan bisa mencapai ketinggian 30—60 cm.
Di Indonesia, terdapat beberapa sentra bawang putih, diantaranva Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Jenis bawang putih unggul yang dibudidayakan di Indonesia adalah lumbu hijau dan lumbu kuning untuk untuk lahan di dataran tinggi dan lumbu putih untuk di dataran rendah.
Varietas lainnya merupakan hasil dari modifikasi ketiga varietas tersebut, yang dikembangkan di berbagai daerah sehingga diberi nama lokal, seperti jenis cirebon, tawangmangu, santong, sumbawa, jatibarang, bogor, obleg, idocos (Filipina), dan thailand.
Selain itu dikenal juga varietas bawang putih lanang yaitu bawang yang hanya terdiri dari satu siung. Sesungguhnya bawang putih lanang merupakan bawang putih biasa yang tumbuh di lingkungan yang tidak sesuai, sehingga tak berkembang dengan baik dan hanya mampu menghasilkan satu siung. Masyarakat, percaya bahwa bawang putih lanang memiliki khasiat lebih baik dari bawang putih biasa, walaupun secara ilmiah belum ada buktinya.
Khasiat bawang pulih untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno. Hippocrates menganjurkan penggunaan bawang putih untuk mengobati luka beracun dan keluhan bronkitis (radang paru-paru). Bahkan, di China terkenal sebuah pepatah tua. Jika usia Anda telah mencapai 50 tahun dan kemudian memakan bawang putih selama 50 hari, usia Anda akan bertambah 50 tahun lagi. Ungkapan tersebut tidaklah benar 100 persen, tetapi menunjukkan bahwa bawang putih penting untuk kesehatan, sehingga dapat memperpanjang umur harapan hidup.
Pada zaman Mesir kuno, para budak belian yang dikerahkan dalam pembangunan piramida selalu dilengkapi dengan ransum bawang putih agar kondisi tubuhnya tetap sehat. Demikian pula dengan bangsa Viking yang dalam pengembaraannya menaklukkan berbagai negeri selalu membawa bawang putih sebagai pelengkap logistik mereka.
Daya Ingat
Khasiat bawang putih sebagai bahan pangan tradisional yang menyehatkan telah lama menarik perhatian para ilmuwan. Dr. Saito, salah seorang peneliti Jepang terkemuka mengenai proses penuaan, telah menemukan bahwa bawang putih dapat memperpanjang rentang hidup tikus percobaan yang dipelihara di laboratorium.
Sebuah penelitian di Universitas Tokyo mencatat, bawang putih sangat baik bagi kelompok orang usia lanjut. Tanaman ini mampu meremajakan otak dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Ekstrak bawang putih telah terbukti dapat menekan kerusakan sel neuron di otak dan bahkan dapat merangsang pertumbuhan sel-sel neuron baru. Dari percobaan itu dibuktikan bahwa tikus tua yang diberi bawang putih mendapat nilai lebih baik dalam pengujian ingatan dibandingkan yang tidak diberi bawang putih.
Ransum bawang putih ternyata juga menghasilkan lebih banyak antibodi dan limfosit, yaitu sel-sel darah putih untuk melawan infeksi. Selain itu, bawang putih juga berkhasiat untuk menghindarkan kita dari kanker di usia lanjut, terutam risiko kanker lambung dan usus besar.
Penelitian yang dilakukan di University of Minnesota juga menunjukkan bahwa peluang terserang kanker turun 50 persen pada wanita usia lanjut yang mengonsumsi bawang putih. Sel- sel kanker prostat hanya tumbuh seperempatnya dari kecepatan normal bila penderitanya mengonsumsi bawang putih.
Pada tahun 1981, peneliti dari pusat riset obat-obatan di Tagore Medical College, India, melaporkan efek bawang putih mentah dan goreng yang diujicobakan pada 20 pasien yang punya riwayat penyakit jantung. Hasilnya menunjukkan bahwa kecenderungan penggumpalan darah pada pembuluh darah berkurang, yaitu ditunjukkan oleh aktivitas fibrinolitik yang meningkat.
Penurun Kolesterol
Kehebatan konsumsi bawang putih sebagai penekan kolesterol juga tercatat dalam beberapa penelitian. Konsumsi bawang putih setengah sampai satu siung sehari selama sebulan mampu menurunkan kadar kolesterol sebesar 9 persen. Salah satu zat antikolesterol yang paling kuat di dalam bawang putih adalah ajone, suatu senyawa yang juga mencegah penggumpalan darah.
Penelitian yang dilakukan oleh Bordia dan dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 1981 mengungkapkan bahwa bawang putih mampu menurunkan kolesterol hingga 14 persen dan meningkatkan kolesterol baik HDL (High Density Lipoprotein) sebesar 40 persen setelah enam bulan.
Sementara itu, penelitian epidemiologi mengungkapkan bahwa kelompok masyarakat yang mengonsumsi bawang putih 30-50 g seminggu mempunyai kadar kolesterol jauh lebih rendah dibandingkan kelompok masyarakat yang tingkat konsumsinya tidak sebesar itu.
Bawang putih juga diketahui dapat mencegah serangan jantung. Penelitian yang melibatkan 432 penderita penyakit jantung menunjukkan bahwa mereka yang rajin mengonsumsi bawang putih (2-3 siung per hari) ternyata mampu bertahan hidup lebih lama.
Hal tersebut terjadi karena bawang putih mampu mengecilkan sumbatan-sumbatan pada arteri jantung. Karena itu, penggemar menu daging perlu menyertakan bawang putih (dalam bentuk bumbu atau acar) untuk mengurangi dampak buruk dari lemak hewani.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang putih juga sangat berkhasiat untuk membunuh parasit cacing di dalam tubuh. Artikel Garlic as an Antinematodal agent di Aquarium Fish, November 1995, menunjukkan bahwa bawang putih menghambat pertumbuhan nematoda (cacing) dalam saluran pencernaan Pterophylum scalare.
berikut bisa dibaca apa saja Manfaat Bawang Putih tersebut.
Bawang putih mengandung banyak zat gizi. Tanaman ini berfungsi menjaga kesehatan dan menangkal penyakit, mulai dari cacingan sampai kanker, serta penyakit degeneratif lain. Manfaat lain meningkatkan daya ingat dan kekebalan tubuh, serta mencegah penuaan dini.
Reputasi bawang putih sebagai salah satu komponen penting dalam bumbu berbagai masakan dan obat penyembuh berbagai penyakit, sudah dikenal luas di seantero dunia. Bawang putih merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat penting di Indonesia.
Hampir semua masakan tradisional Indonesia menggunakan bawang putih sebagai salah satu komponennya yaitu sebagai bumbu dan penyedap makanan. Orang tua zaman dahulu suka mengunyah 1-2 siung bawang putih setiap hari untuk menjaga stamina dan kesehatannya.
Walaupun bawang putih sudah dikenal luas di Indonesia, sesungguhnya tanaman ini bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Bawang putih berasal dari Asia Tengah, yaitu Jepang dan China. Dari kedua negara subtropis tersebut, bawang putih menyebar ke seluruh Asia, Eropa, dan akhirnya ke seluruh dunia.
Umbi bawang putih terdiri dari beberapa siung (3-12 siung) yang bergerombol menjadi satu membentuk umbi besar, berwarna putih dan berbentuk mirip gasing. Sebutan untuk bawang putih sangat beragam, yaitu garlic (Inggris), knoflook (Jerman), suan (Cina), pil (Korea), ninniku (Jepang), aglio (Italia), thoam (Arab), ajo (Spanyol).
Di Indonesia, bawang putih juga dikenal dengan beberapa nama daerah, seperti bawang bodas (Sunda), bhabang pote (Madura), dasun putih (Minang), bawang pulak (Tarakan), lasuna moputih (Minahasa), pia moputi (Gorontalo), lasuna kebo (Makassar), bawa de are (Halmahera), bawa bodudo (Ternate), bawa fiufer (Papua), lasuna (Karo), kesuna (Bali).
Sejak Zaman Baheula
Bawang putih mempunyai nama Latin Allium sativum Linn. Kata All berarti berbau tidak sedap dan sativum berarti dibudidayakan. Sebutan sativum untuk membedakannya dengan bawang jenis lain yang tumbuh liar, yaitu Allium longicurpis Regel.
Keluarga atau genus Allium sebenarnva ada sekitar 500 jenis. Lebih dari 250 jenis diantaranya termasuk bawang-bawangan. Tanaman bawang putih bisa ditemukan dalam bentuk terna (bergerombol), tumbuh tegak, dan bisa mencapai ketinggian 30—60 cm.
Di Indonesia, terdapat beberapa sentra bawang putih, diantaranva Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Jenis bawang putih unggul yang dibudidayakan di Indonesia adalah lumbu hijau dan lumbu kuning untuk untuk lahan di dataran tinggi dan lumbu putih untuk di dataran rendah.
Varietas lainnya merupakan hasil dari modifikasi ketiga varietas tersebut, yang dikembangkan di berbagai daerah sehingga diberi nama lokal, seperti jenis cirebon, tawangmangu, santong, sumbawa, jatibarang, bogor, obleg, idocos (Filipina), dan thailand.
Selain itu dikenal juga varietas bawang putih lanang yaitu bawang yang hanya terdiri dari satu siung. Sesungguhnya bawang putih lanang merupakan bawang putih biasa yang tumbuh di lingkungan yang tidak sesuai, sehingga tak berkembang dengan baik dan hanya mampu menghasilkan satu siung. Masyarakat, percaya bahwa bawang putih lanang memiliki khasiat lebih baik dari bawang putih biasa, walaupun secara ilmiah belum ada buktinya.
Khasiat bawang pulih untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno. Hippocrates menganjurkan penggunaan bawang putih untuk mengobati luka beracun dan keluhan bronkitis (radang paru-paru). Bahkan, di China terkenal sebuah pepatah tua. Jika usia Anda telah mencapai 50 tahun dan kemudian memakan bawang putih selama 50 hari, usia Anda akan bertambah 50 tahun lagi. Ungkapan tersebut tidaklah benar 100 persen, tetapi menunjukkan bahwa bawang putih penting untuk kesehatan, sehingga dapat memperpanjang umur harapan hidup.
Pada zaman Mesir kuno, para budak belian yang dikerahkan dalam pembangunan piramida selalu dilengkapi dengan ransum bawang putih agar kondisi tubuhnya tetap sehat. Demikian pula dengan bangsa Viking yang dalam pengembaraannya menaklukkan berbagai negeri selalu membawa bawang putih sebagai pelengkap logistik mereka.
Daya Ingat
Khasiat bawang putih sebagai bahan pangan tradisional yang menyehatkan telah lama menarik perhatian para ilmuwan. Dr. Saito, salah seorang peneliti Jepang terkemuka mengenai proses penuaan, telah menemukan bahwa bawang putih dapat memperpanjang rentang hidup tikus percobaan yang dipelihara di laboratorium.
Sebuah penelitian di Universitas Tokyo mencatat, bawang putih sangat baik bagi kelompok orang usia lanjut. Tanaman ini mampu meremajakan otak dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Ekstrak bawang putih telah terbukti dapat menekan kerusakan sel neuron di otak dan bahkan dapat merangsang pertumbuhan sel-sel neuron baru. Dari percobaan itu dibuktikan bahwa tikus tua yang diberi bawang putih mendapat nilai lebih baik dalam pengujian ingatan dibandingkan yang tidak diberi bawang putih.
Ransum bawang putih ternyata juga menghasilkan lebih banyak antibodi dan limfosit, yaitu sel-sel darah putih untuk melawan infeksi. Selain itu, bawang putih juga berkhasiat untuk menghindarkan kita dari kanker di usia lanjut, terutam risiko kanker lambung dan usus besar.
Penelitian yang dilakukan di University of Minnesota juga menunjukkan bahwa peluang terserang kanker turun 50 persen pada wanita usia lanjut yang mengonsumsi bawang putih. Sel- sel kanker prostat hanya tumbuh seperempatnya dari kecepatan normal bila penderitanya mengonsumsi bawang putih.
Pada tahun 1981, peneliti dari pusat riset obat-obatan di Tagore Medical College, India, melaporkan efek bawang putih mentah dan goreng yang diujicobakan pada 20 pasien yang punya riwayat penyakit jantung. Hasilnya menunjukkan bahwa kecenderungan penggumpalan darah pada pembuluh darah berkurang, yaitu ditunjukkan oleh aktivitas fibrinolitik yang meningkat.
Penurun Kolesterol
Kehebatan konsumsi bawang putih sebagai penekan kolesterol juga tercatat dalam beberapa penelitian. Konsumsi bawang putih setengah sampai satu siung sehari selama sebulan mampu menurunkan kadar kolesterol sebesar 9 persen. Salah satu zat antikolesterol yang paling kuat di dalam bawang putih adalah ajone, suatu senyawa yang juga mencegah penggumpalan darah.
Penelitian yang dilakukan oleh Bordia dan dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 1981 mengungkapkan bahwa bawang putih mampu menurunkan kolesterol hingga 14 persen dan meningkatkan kolesterol baik HDL (High Density Lipoprotein) sebesar 40 persen setelah enam bulan.
Sementara itu, penelitian epidemiologi mengungkapkan bahwa kelompok masyarakat yang mengonsumsi bawang putih 30-50 g seminggu mempunyai kadar kolesterol jauh lebih rendah dibandingkan kelompok masyarakat yang tingkat konsumsinya tidak sebesar itu.
Bawang putih juga diketahui dapat mencegah serangan jantung. Penelitian yang melibatkan 432 penderita penyakit jantung menunjukkan bahwa mereka yang rajin mengonsumsi bawang putih (2-3 siung per hari) ternyata mampu bertahan hidup lebih lama.
Hal tersebut terjadi karena bawang putih mampu mengecilkan sumbatan-sumbatan pada arteri jantung. Karena itu, penggemar menu daging perlu menyertakan bawang putih (dalam bentuk bumbu atau acar) untuk mengurangi dampak buruk dari lemak hewani.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang putih juga sangat berkhasiat untuk membunuh parasit cacing di dalam tubuh. Artikel Garlic as an Antinematodal agent di Aquarium Fish, November 1995, menunjukkan bahwa bawang putih menghambat pertumbuhan nematoda (cacing) dalam saluran pencernaan Pterophylum scalare.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar