Al Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi LcBashrah
sebuah kota di negeri Irak merupakan tempat kelahiran pertama bagi Tasawuf dan
Sufi. Yang mana sebagian dari ahli ibadah Bashrah mulai berlebihan dalam
beribadah zuhud dan wara’ terhadap dunia {dengan cara yg belum pernah
dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam} hingga akhirnya
mereka memilih utk mengenakan pakaian yg terbuat dari bulu domba . Meski
kelompok ini tidak mewajibkan tarekatnya dgn pakaian semacam itu namun atas
dasar inilah mereka disebut dgn “Sufi” sebagai nisbat kepada Shuuf .Oleh krn
itu lafazh Sufi ini bukanlah nisbat kepada Ahlush Shuffah yg ada di zaman
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam krn nisbat kepadanya dinamakan Shuffi
bukan pula nisbat kepada shaf terdepan di hadapan Allah Ta’ala krn nisbat
kepadanya dinamakan Shaffi bukan pula nisbat kepada makhluk pilihan Allah krn
nisbat kepadanya adl Shafawi dan bukan pula nisbat kepada Shufah bin Bisyr
{salah satu suku Arab} walaupun secara lafazh bisa dibenarkan namun secara
makna sangatlah lemah karena antara suku tersebut dgn kelompok Sufi tidak
berkaitan sama sekali.Para ulama Bashrah yg mendapati masa kemunculan mereka
tidaklah tinggal diam.
Sebagaimana yg diriwayatkan oleh Abu
Asy Syaikh - Al Ashbahani rahimahullah dgn sanadnya dari Muhammad bin Sirin
rahimahullah bahwasanya telah sampai kepadanya berita tentang orang-orang yg
mengutamakan pakaian yg terbuat dari bulu domba maka beliau pun berkata:
“Sesungguhnya ada orang-orang yg mengutamakan pakaian yg terbuat dari bulu
domba dgn alasan utk meneladani Al Masih bin Maryam ! Maka sesungguhnya
petunjuk Nabi kita lbh kita cintai beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam biasa
mengenakan pakaian yg terbuat dari bahan katun dan yg selainnya.” .Siapakah
Peletak/Pendiri Tasawuf ?Ibnu ‘Ajibah seorang Sufi Fathimi mengklaim bahwasanya
peletak Tasawuf adl Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam sendiri. Yang mana
beliau –menurut Ibnu ‘Ajibah - mendapatkannya dari Allah Ta’ala melalui wahyu
dan ilham. Kemudian Ibnu ‘Ajibah berbicara panjang lebar tentang permasalahan
tersebut dgn disertai bumbu-bumbu keanehan dan kedustaan. Ia berkata: “Jibril
pertama kali turun kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dgn membawa
ilmu syariat dan ketika ilmu itu telah mantap maka turunlah ia utk kedua
kalinya dgn membawa ilmu hakikat. Beliau Shallallahu ‘alaihi wassalam pun
mengajarkan ilmu hakikat ini pada orang- orang khususnya saja. Dan yg pertama
kali menyampaikan Tasawuf adl Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu kemudian Al
Hasan Al Bashri rahimahullah menimba darinya.” {Iqazhul Himam Fi Syarhil Hikam
hal.5 dinukil dari At Tashawwuf Min Shuwaril Jahiliyah hal. 8}.Asy Syaikh
Muhammad Aman Al Jami rahimahullah berkata: “Perkataan Ibnu ‘Ajibah ini
merupakan tuduhan keji lagi lancang terhadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wassalam ia menuduh dgn kedustaan bahwa beliau menyembunyikan kebenaran. Dan
tidaklah seseorang menuduh Nabi dgn tuduhan tersebut kecuali seorang zindiq yg
keluar dari Islam dan berusaha utk memalingkan manusia dari Islam jika ia mampu
krn Allah Ta’ala telah perintahkan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wassalam utk
menyampaikan kebenaran tersebut dalam firman-Nya : “Wahai Rasul sampaikanlah
apa yg telah diturunkan kepadamu oleh Rabbmu dan jika engkau tidak melakukannya
maka engkau tidak menyampaikan risalah-Nya.” Beliau juga berkata: “Adapun
pengkhususan Ahlul Bait dgn sesuatu dari ilmu dan agama maka ini merupakan
pemikiran yg diwarisi oleh orang-orang Sufi dari pemimpin-pemimpin mereka . Dan
benar-benar Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu sendiri yg membantahnya
sebagaimana yg diriwayatkan oleh Al Imam Muslim rahimahullah dari hadits Abu
Thufail Amir bin Watsilah Radiyallahu ‘anhu ia berkata: “Suatu saat aku pernah
berada di sisi Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu maka datanglah seorang
laki-laki seraya berkata: “Apa yg pernah dirahasiakan oleh Nabi Shallallahu
‘alaihi wassalam kepadamu?” Maka Ali pun marah lalu mengatakan: “Nabi
Shallallahu ‘alaihi wassalam belum pernah merahasiakan sesuatu kepadaku yang
tidak disampaikan kepada manusia ! Hanya saja beliau Shallallahu ‘alaihi
wassalam pernah memberitahukan kepadaku tentang empat perkara. Abu Thufail
Radiyallahu ‘anhu berkata: “Apa empat perkara itu wahai Amirul Mukminin ?”
Beliau menjawab “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “
Allah melaknat seorang yg melaknat kedua orang tuanya Allah melaknat seorang yg
menyembelih utk selain Allah Allah melaknat seorang yg melindungi pelaku
kejahatan dan Allah melaknat seorang yg mengubah tanda batas tanah.” {At
Tashawwuf Min Shuwaril Jahiliyyah hal. 7-8}.Hakikat TasawufBila kita telah
mengetahui bahwasanya Tasawuf ini bukanlah ajaran Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wassalam dan bukan pula ilmu warisan dari Ali bin Abi Thalib
Radiyallahu ‘anhu maka dari manakah ajaran Tasawuf ini ?Asy Syaikh Ihsan Ilahi
Zhahir rahimahullah berkata: “Tatkala kita telusuri ajaran Sufi periode pertama
dan terakhir dan juga perkataan-perkataan mereka baik yg keluar dari lisan atau
pun yang terdapat di dalam buku-buku terdahulu dan terkini mereka maka sangat
berbeda dgn ajaran Al Qur’an dan As Sunnah. Dan kita tidak pernah melihat asal
usul ajaran Sufi ini di dalam sejarah pemimpin umat manusia Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wassalam dan juga dalam sejarah para shahabatnya yg mulia
serta makhluk-makhluk pilihan Allah Ta’ala di alam semesta ini. Bahkan sebaliknya
kita melihat bahwa ajaran Sufi ini diambil dan diwarisi dari kerahiban Nashrani
Brahma Hindu ibadah Yahudi dan zuhud Buddha. {At Tashawwuf Al Mansya’ Wal
Mashadir hal. 28}. (1)Asy Syaikh Abdurrahman Al Wakil rahimahullah berkata:
“Sesungguhnya Tasawuf merupakan tipu daya syaithan yg paling tercela lagi hina
utk menggiring hamba-hamba Allah Ta’ala di dalam memerangi Allah Ta’ala dan
Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wassalam. Sesungguhnya ia merupakan topeng bagi
Majusi agar tampak sebagai seorang Rabbani bahkan ia sebagai topeng bagi tiap
musuh di dalam memerangi agama yg benar ini. Periksalah ajarannya ! niscaya
engkau akan mendapati padanya ajaran Brahma Buddha Zaradisytiyyah Manawiyyah
Dishaniyyah Aplatoniyyah Ghanushiyyah Yahudi Nashrani dan Berhalaisme
Jahiliyyah.” . (2)Beberapa Bukti Kesesatan Ajaran Tasawuf1. Al Hallaj seorang
dedengkot sufi berkata : “Kemudian Dia menampakkan diri kepada makhluk-Nya
dalam bentuk orang makan dan minum.” {Dinukil dari Firaq Mua’shirah karya Dr.
Ghalib bin Ali Iwaji juz 2
hal.600}.Padahal Allah Ta’ala telah berfirman :لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ
السَّمِيعُ الْبَصِيرُ“Tidak ada sesuatu pun yg serupa dgn Allah dan Dia Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.” رَبُّهُ قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْكَ
قَالَ لَنْ تَرَانِي“Berkatalah Musa : “Wahai Rabbku nampakkanlah kepadaku agar
aku dapat melihat-Mu.” Allah berfirman : “Kamu sekali-kali tidak akan sanggup
melihat-Ku {yakni di dunia- pen}………” .2. Ibnu ‘Arabi tokoh sufi lainnya berkata
: “Sesungguhnya seseorang ketika menyetubuhi istrinya tidak lain ia menyetubuhi
Allah !” .(3) Betapa kufurnya kata-kata ini … tidakkah orang-orang Sufi sadar
akan kesesatan gembongnya ini ?!3. Ibnu ‘Arabi juga berkata : “Maka Allah
memujiku dan aku pun memuji-Nya dan Dia menyembahku dan aku pun menyembah-Nya.”
.(4)Padahal Allah Ta’ala telah berfirman :وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنْسَ
إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali
utk beribadah kepada-Ku.” {Adz Dzariyat : 56}.إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ
وَالأَرْضِ إِلاَّ ءَاتِي الرَّحْمَنِ عَبْدًا“Tidak ada seorang pun di langit
dan di bumi kecuali akan datang kepada Allah Yang Maha Pemurah dalam keadaan
sebagai hamba.” .4. Jalaluddin Ar Rumi seorang tokoh sufi yg kondang berkata :
“Aku seorang muslim tapi aku juga seorang Nashrani Brahmawi dan Zaradasyti
bagiku tempat ibadah sama … masjid gereja atau tempat berhala-berhala.”
(5)Padahal Allah Ta’ala berfirman :يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِينًا فَلَنْ
يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ“Dan barangsiapa mencari
agama selain agama Islam maka sekali-kali tidaklah akan diterima dari padanya
dan dia di akhirat termasuk orang-orang yg merugi.” 5. Pembagian ilmu menjadi
Syari’at dan Hakikat yg mana bila seseorang telah sampai pada tingkatan hakikat
berarti ia telah mencapai martabat keyakinan yg tinggi kepada Allah Ta’ala oleh
krn itu gugurlah baginya segala kewajiban dan larangan dalam agama ini.Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : “Tidak diragukan lagi oleh ahlul
ilmi dan iman bahwasanya perkataan tersebut termasuk sebesar-besar kekafiran
dan yg paling berat. Ia lebih jahat dari perkataan Yahudi dan Nashrani krn
Yahudi dan Nashrani beriman dgn sebagian dari isi Al Kitab dan kafir dgn
sebagiannya sedangkan mereka adl orang-orang kafir yg sesungguhnya {karena
mereka berkeyakinan dgn sampainya kepada martabat hakikat tidak lagi terkait
dgn kewajiban dan larangan dalam agama ini pen}.” {Majmu’ Fatawa juz 11 hal.
401}.6. Dzikirnya orang-orang awam adl لا إله إلا الله sedangkan dzikirnya orang-orang
khusus dan paling khusus “الله / Allah” “هو / Huu” dan “آه / Aah” saja.Padahal
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :أَفْضَلُ الذِّكْرَ لاَ إِلهِ
إِلاَّ الله“Sebaik-baik dzikir adl لا إله إلا الله .” {H.R. Tirmidzi dari
shahabat Jabir bin Abdullah Radiyallahu ‘anhu dihasankan oleh Asy Syaikh Al
Albani dalam Shahih Al Jami’ no. 1104}.(6)Syaikhul Islam rahimahullah berkata :
“Dan barangsiapa yg beranggapan bahwa لا إله إلا الله dzikirnya orang awam
sedangkan dzikirnya orang-orang khusus dan paling khusus adl “هو / Huu” maka ia
seorang yg sesat dan menyesatkan.” {Risalah Al Ubudiyah hal. 117-118 dinukil
dari Haqiqatut Tashawwuf hal. 13}7. Keyakinan bahwa orang-orang Sufi mempunyai
ilmu Kasyaf {dapat menyingkap hal-hal yg tersembunyi} dan ilmu ghaib. Allah
Ta’ala dustakan mereka dalam firman-Nya:قُلْ لاَ يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ
وَالأَرْضِ الْغَيْبَ إِلاَّ اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ
يُبْعَثُونَ“Katakanlah tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yg
mengetahui hal-hal yg ghaib kecuali Allah.” 8. Keyakinan bahwa Allah Ta’ala
menciptakan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam dari nuur / cahaya-Nya
dan Allah Ta’ala ciptakan segala sesuatu dari cahaya Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wassalam. Padahal Allah Ta’ala berfirman :قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ
مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ“Katakanlah sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia
seperti kalian yang diwahyukan kepadaku …” .إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ
إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ طِينٍ“ ketika Rabbmu berfirman kepada para Malaikat
: “Sesungguhnya Aku akan ciptakan manusia dari tanah liat.” Wallahu A’lam Bish
ShawabHadits-hadits palsu atau lemah yg tersebar di kalangan umatHadits Abu
Umamahعَلَيْكُمْ بِلِبَاسِ الصُّوفِ، تَجِدُوْا حَلاَوَةَ الإيْمَانِ فِيْ
قُلُوْبِكُمْ“Pakailah pakaian yg terbuat dari bulu domba niscaya akan kalian
rasakan manisnya keimanan di hati kalian”.Keterangan : Hadits ini palsu krn di
dalam sanadnya terdapat seorang perawi yg bernama Muhammad bin Yunus Al Kadimy.
Dia seorang pemalsu hadits Al Imam Ibnu Hibban berkata : “Dia telah memalsukan
kira-kira lbh dari dua ribu hadits”. {Lihat Silsilah Al Ahadits Adh Dhoifah Wal
Maudhu’ah no:90}Footnote :(1)(2) Dinukil dari kitab Haqiqatut Tashawwuf karya
Asy Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al Fauzan hal.7(3)(4)(5) Dinukil dari kitab
Ash Shufiyyah Fii Mizanil Kitabi Was Sunnah karya Asy Syaikh Muhammad bin Jamil
Zainu hal. 24-25.(6) Lihat kitab Fiqhul Ad ‘Iyati Wal Adzkar karya Asy Syaikh
Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr hal. 173.
sumber : file chm Darus Salaf 2
sumber : file chm Darus Salaf 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar