Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari,
walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus
menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari
hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari,
kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7
hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.
Biasanya pada saat menstruasi wanita memakai pembalut untuk menampung darah yang keluar saat beraktivitas terutama saat tidur agar bokong
dan celana tidak basah dan tetap nyaman. Pembalut harus diganti minimal
dua kali sehari untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan lainnya. Gunakanlah pembalut yang anti-bakteri dan mempunyai siklus udara yang lancar.
Siklus menstruasi
Siklus menstruasi dibagi atas empat fase.
Fase menstruasi
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.
Fase praovulasi
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.
Fase ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi
wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. Apabila wanita
tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka
kemungkinan terjadi kehamilan.[1]
Menentukan masa subur
Beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat dengan beberapa cara:
- Perubahan Periode Menstruasi
- Perubahan Lendir Servik
- Perubahan Suhu Basal Tubuh
Fase pascaovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.
Tanda dan gejala
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa menstruasi:
- Perut terasa mulas, mual dan panas.
- Terasa nyeri saat buang air kecil.
- Tubuh tidak fit.
- Demam.
- Sakit kepala dan pusing.
- Keputihan.
- Radang pada vagina.
- Gatal-gatal pada kulit.
- Emosi meningkat.
- Nyeri dan bengkak pada payudara.
- Bau badan tidak sedap.
Penanggulangan
Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi seringkali datang.
Bisa hanya samar-samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit
menggangu saat menstruasi. Kondisi yang dalam istilah medisnya disebut
dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian bawah.Untuk mengurangi
nyeri saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:
- Perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan akan membuat nyerinya semakin terasa. Usahakan untuk minum air hangat untuk meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.
- Membuat ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah dimemarkan dalam air lalu minumlah air jahe dalam keadaan hangat.
- Tempatkan handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang cukup mudah untuk menghilangkan nyeri sementara waktu.
- Hindari meminum minuman yang mengandung kafein karena bisa memicu iritasi pada usus halus.
- Meminum teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan hangat.
- Melakukan peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran darah dan sekaligus mengurangi rasa nyeri.
Kelainan menstruasi
- Menstruasi yang menyakitkan atau dysmenorrhea.
Dysmenorrhea pertama biasanya dihubungkan dengan naiknya kadar kimia
alami di dalam tubuh saat ovulasi, yang menyebabkan rasa sakit.
Dysmenorrhea kedua merupakan tanda suatu kelainan mendasar. Dysmenorrhea
kedua ini mempengaruhi wanita yang belum pernah menstruasi
sebelumnya.Kelainan reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat
menimbulkan menstruasi dengan rasa sakit, dan satu-satunya cara untuk
mengetahui penyebabnya secara pasti adalah dengan memeriksakannya ke
dokter. Gejala dysmenorrhea termasuk rasa sakit pada punggung bagian
bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada tulang panggul. Kelainan
menstruasi ini dapat menunjukkan ketidaksuburan.
- Menstruasi yang sangat hebat, atau menorrhagia.
Ketidakseimbangan hormon atau kelainan rahim dapat menyebabkan volume
darah menstruasi yang sangat tinggi, namun Dr Minkin mengatakan bahwa
penyebabnya tidak selalu jelas. Jika wanita mengalami menstruasi selama
tujuh hari atau lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung lagi oleh
pembalut, maka kemungkinan ia menderita menorrhagia. Darah yang
menggumpal juga sebenarnya normal, namun gumpalan darah dalam jumlah
besar merupakan tanda "heavy periods".Menorrhagia dapat menyebabkan anemia,
jadi pastikan Anda mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang tidak
berlemak, sayuran hijau, sereal, oatmeal, kacang kedelai rebus, dan kacang-kacangan
lain, merupakan sumber zat besi yang baik. Anda mungkin membutuhkan
obat-obatan dari dokter untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan atau
anemia, namun pastikan bahwa dokter tahu jika misalnya Anda sedang
berusaha hamil.
- Menstruasi tidak teratur, atau oligomenorrhea.
Menstruasi yang tidak dapat diprediksi datangnya termasuk normal,
namun hanya bila hal ini terjadi pada tahun pertama wanita mengalami
menstruasi dan saat perimenopause (tahun-tahun menjelang menopause).
Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga menyebabkan haid tidak
teratur, yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan wanita
untuk mendapatkan bayi.
- Tidak mengalami menstruasi atau amenorrhea.
Jika wanita tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan, kemungkinan
ia sedang hamil. Namun penyebab lainnya bisa juga karena ia mengalami
amenorrhea, perimenopause, atau menopause. Penyebab yang paling umum
dari absennya menstruasi adalah kehamilan. Amenorrhea juga merupakan
efek samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat, atau turunnya
berat badan yang terlalu banyak. Jika wanita tidak menstruasi, bisa jadi
ia tidak berovulasi (tidak melepas telur setiap bulan). Jika tidak
berovulasi maka ia akan kesulitan hamil. Penderita sebaiknya menghindari
diet dan latihan yang ketat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar